06 Agustus 2008

Indonesia Kembali dalam Radar Screen-MCB

Berikut tulisan saya di Analisis Ekonomi Kompas, Senin 4 Agustus 2008, hal 1

ANALISIS EKONOMI
Indonesia Kembali dalam "Radar Screen"

Oleh MUHAMMAD CHATIB BASRI

Ada suatu masa ketika kita begitu galau akan lemahnya sisi permintaan, daya beli, dan daya dorong perekonomian. Data empiris menunjukkan, identifikasi itu tak sepenuhnya benar.

Melihat pertumbuhan konsumsi selama 10 tahun terakhir, sulit bagi kita membuktikan argumen tentang lemahnya daya beli. Kalau begitu, di mana masalah kita? Di sini pentingnya membaca laporan Economic Assessment of Indonesia 2008 yang diluncurkan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) minggu lalu. Hal yang positif, Indonesia masuk kelompok ”negara-negara dengan keterlibatan yang ditingkatkan” atau enhanced engagement countries, bersama Brasil, India, China, dan Afrika Selatan. Indonesia kembali dalam radar screen.

Di sisi lain, laporan ini juga mengandung pesan: problem kita yang utama adalah sisi penawaran. Problem yang utama bukanlah daya dorong, tetapi daya dukung perekonomian.

Selengkapnya

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bang Dede,
Saya ada komentar kecil, tentang penggunaan ratio investasi terhadap PDB sebagai indikator untuk membandingkan iklim investasi Malaysia dan Indonesia. Rasanya, penggunaan pertambahan arus investasi (flow) lebih tepat menunjukan kondusif tidaknya iklim investasi, daripada penggunaan rasio absolut (stock).

dede mengatakan...

Dendi
Anda benar, saya setuju. Tetapi jangan lupa, bahwa rasio juga dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan investasi secara relative terhadap growth. Dalam kasus Malaysia misalnya, itu dapat menunjukkan efisiensi, investasi tak perlu terlalu banyak untuk mendorong growth (ICOR nya lebih rendah). Ini mungkin karena Malaysia sudah jadi bagian dari production net-work, sehingga mereka bisa outsource keluar. Dengan begitu cukup dg rasio investasi yang lebih rendah, growth bisa di pertahankan tinggi. Itu sebabnya, buat saya argumennya bukan investment climate saja, tapi hal lain diluar investment climate termasuk production net-work etc