tag:blogger.com,1999:blog-133626202323693631.post3029068952192432106..comments2023-10-28T20:58:30.109+07:00Comments on Diskusi Ekonomi: Indonesia Kembali dalam Radar Screen-MCBUnknownnoreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-133626202323693631.post-60071538058622461102008-08-10T08:30:00.000+07:002008-08-10T08:30:00.000+07:00DendiAnda benar, saya setuju. Tetapi jangan lupa, ...Dendi<BR/>Anda benar, saya setuju. Tetapi jangan lupa, bahwa rasio juga dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan investasi secara relative terhadap growth. Dalam kasus Malaysia misalnya, itu dapat menunjukkan efisiensi, investasi tak perlu terlalu banyak untuk mendorong growth (ICOR nya lebih rendah). Ini mungkin karena Malaysia sudah jadi bagian dari production net-work, sehingga mereka bisa outsource keluar. Dengan begitu cukup dg rasio investasi yang lebih rendah, growth bisa di pertahankan tinggi. Itu sebabnya, buat saya argumennya bukan investment climate saja, tapi hal lain diluar investment climate termasuk production net-work etcdedehttps://www.blogger.com/profile/02871295963119954081noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-133626202323693631.post-85683851835571031292008-08-07T18:13:00.000+07:002008-08-07T18:13:00.000+07:00Bang Dede, Saya ada komentar kecil, tentang penggu...Bang Dede, <BR/>Saya ada komentar kecil, tentang penggunaan ratio investasi terhadap PDB sebagai indikator untuk membandingkan iklim investasi Malaysia dan Indonesia. Rasanya, penggunaan pertambahan arus investasi (flow) lebih tepat menunjukan kondusif tidaknya iklim investasi, daripada penggunaan rasio absolut (stock).Anonymousnoreply@blogger.com